NEW YORK - Prosedur eksperimen cangkok DNA pada monyet membuka jalan bagi metode baru bagi kehamilan manusia. Keberhasilan eksperimen monyet hasil cangkok DNA memungkinkan wanita hamil agar tidak menularkan penyakit genetik tertentu pada janin mereka.
Keberhasilan tim dari Oregon Health and Science University dalam membidani kelahiran empat ekor monyet hasil cangkok DNA menimbulkan optimisme baru di dunia sains.
Meski teknik ini dianggap melangkahi etika dan masih dipertanyakan keamanannya, namun para pengamat sains memuji keberhasilan ini sebagai hasil penelitian yang mengagumkan. Eksperimen ini melibatkan proses mentransfer DNA antara sel telur dari golongan darah monyet jenis macaca.
"Suatu hari, teknik ini bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh cacat bawaan dalam sel "power plants" yang disebut mitochondria," kata salah satu peneliti, Shoukhrat Mitalipov yang dikutip dari News Yahoo, Kamis (27/8/2009).
Sebuah sel telur berisikan sebagian besar DNA dalam nukleus, namun mitochondria berisikan DNA yang mengambil tempat di dalam sel telur. Dengan demikian jika seorang wanita hamil memiliki penyakit yang disebabkan oleh kerusakan DNA mitochondrial, teknik baru ini suatu hari bisa memungkinkan mereka untuk tidak menularkannya ke janin.
"Telah banyak eksperimen aman yang dilakukan pada monyet. Tidak dapat dipungkiri, teknik ini akan menghadapi berbagai peraturan dalam studi mengenai manusia, terutama soal etika," kata Mitalipov.
Dia menyebutkan hal ini sangat mungkin terjadi, karena eksperimen yang mereka lakukan akan mengubah warisan DNA bagi generasi berikutnya yang menjadi sorotan dalam hal etika sains.
sumber : http://techno.okezone.com/read/2009/08/27/56/251833/monyet-hasil-cangkok-dna-lahir
2 komentar:
Kirain cuma tanaman ajah yang bisa dicangkok, ternyata monyetpun bisa?? kayak apa jadinya yah???
kok gak ada pict na??
hhaa
gokiil ..
Posting Komentar